Ada beberapa macam sistem beton prategang ditinjau dari beberapa segi, yaitu :
1. Ditinjau dari keadaan distribusi tegangan pada beton
a. Full prestressing
Suatu sistem yang dibuat sedemikian rupa, sehingga tegangan yang terjadi adalah tekan pada seluruh tampang. Secara teoritis sistem ini tidak memerlukan penulangan pasif.
b. Partial prestressing
Dalam memikul beban, kabel baja prategang bekerjasama dengan tulangan masif dengan tujuan agar struktur berperilaku lebih daktail.
2. Ditinjau dari penarikannya
a. Pratarik
Pada metode penegangan pratarik, kabel/tendon prategang diberi gaya dan ditarik lebih dahulu sebelum dilakukan pengecoran beton dalam perangkat cetakan yang telah disiapkan. Setelah beton cukup keras, penjangkaran dilepas dan terjadi pelimpahan gaya tarik baja menjadi tegangan tekan pada beton.
b. Pascatarik
Pada metode ini beton lebih dahulu dicetak dengan disiapkan lubang (duct) atau alur untuk penempatan beton. Apabila beton sudah mengeras dan cukup kuat, kemudian tendon ditarik, ujung-ujungnya diangkurkan. Selanjutnya lubang digrouting.
3. Ditinjau dari posisi penempatan kabel
a. Internal prestressing
Kabel prategang diletakkan didalam tampang beton.
b. External prestressing
Kabel prategang diletakkan diluar tampang beton.
4. Ditinjau dari hubungan lekatan kabel dengan beton
a. Bonded tendon
Setelah penarikan kabel, dilakukan grouting atau injeksi pasta semen kedalam lubang kabel. Setelah bahan grouting mengeras terjadilah lekatan antara tendon dan beton disekelilingnya.
b. Unbonded tendon
Kabel prategang hanya dibungkus agar tidak terjadi lekatan dengan beton.
5. Ditinjau dari bentuk geometri lintasan
a. Lengkung, biasanya digunakan pada sistem pascatarik
b. Lurus, banyak dijumpai pada sistem pratarik
c. Patah, dijumpai pada sistem balok pracetak.
follow me gulalempeng.blogspot.com
BalasHapus